Teori Psikoanalitik Menurut Sigmund Freud
Sigmund Freud bukan orang pertama yang menemukan pengaruh mental bawah sadar. Shakespeare pernah memasukkannya ke dalam pertunjukannya. Tetapi Freud merupakan orang pertama yang menekankan kepentingan primer dalam kehidupan sehari-hari.
Struktur Kepribadian
Menurut Freud, kepribadian terdiri dari tiga subsistem utama yang berinteraksi untuk mengatur perilaku manusia, yaitu :
a. ID
b. EGO
Tiga komponen kepribadian yang sering berlawanan yaitu ego menunda pemuasan yang diinginkan id segera , super ego berperang dengan id maupun ego karena perilaku sering tidak memenuhi moral yang diwakilinya. Kepribadian yang terintegrasi dengan baik memiliki ego yang merupakan kendali kuat namun fleksibel dan mengatur prinsip-prinsip realita.
a. Kekekalan energi
Contoh mekanisme pertahanan ego :
a.Represi
Sigmund Freud
adalah pencipta teori psikoanalitik, ia mengawali karir ilmiahnya sebagai ahli
neurologi menggunakan metoda hipnosis. Karena sering gagal, ia menggunakan
metoda baru, yaitu metoda asosiasi bebas. Dalam metoda ini, pasien
diperintahkan untuk mengatakan apa saja yang ada di pikirannya. Dari sini Sigmund
Freud menemukan tema konsisten yang merupakan manisfestasi keinginan dan rasa
takut bawah sadar.
Freud
menganggap kepribadian itu terdiri dari 3 bagian:
1.
alam sadar (kesadaran)
2.
alam prasadar (keprasadaran)
3.
alam tak sadar (ketaksadaran)
Sigmund Freud menyamakan
pikiran manusia seperti gunung es Bagian kecil di atas permukaan air adalah
kesadaran. Sedangkan massa yang jauh lebih besar di bawah permukaan air adalah
bawah sadar, suatu gudang untuk impuls, keinginan dan kenangan yang tidak dapat
diraih yang mempengaruhi pola pikir manusia.
Sigmund Freud bukan orang pertama yang menemukan pengaruh mental bawah sadar. Shakespeare pernah memasukkannya ke dalam pertunjukannya. Tetapi Freud merupakan orang pertama yang menekankan kepentingan primer dalam kehidupan sehari-hari.
Freud menyatakan
bukan hanya semua peristiwa psikologi disebabkan, tetapi sebagian besar darinya
disebabkan oleh dorongan yang tidak terpuaskan dan keinginan yang tidak
disadari.
Di dalam
publikasinya, The Psychopathology of Everyday Life, Freud berpendapat bahwa
mimpi, humor, pelupaan, kepeleset lidah berfungsi untuk mengurangi ketegangan
psikologi dan memuaskan impuls dan keinginan yang tidak terpenuhi.
Struktur Kepribadian
Menurut Freud, kepribadian terdiri dari tiga subsistem utama yang berinteraksi untuk mengatur perilaku manusia, yaitu :
a. ID
Id terdiri dari
dorongan biologis dasar, yaitu kebutuhan makan minum, membuang kotoran dan mendapatkan
kenikmatan sensual. Id menuntut kepuasan impuls-impuls tersebut dengan segera.
Id pada anak kecil
bekerja mengikuti prinsip kesenangan (pleasure principle): mengejar kesenangan
tanpa pertimbangan situasi eksternal.
b. EGO
Ego mengikuti prinsip realita, yaitu pemuasan impuls harus ditunda
sampai menemukan situasi yang tepat. Ego memutuskan tindakan yang tepat dan
impuls id mana yang dapat dipuaskan dan dengan cara apa pemuasan terebut
dilakukan. Ego menjadi perantara tuntutan id realita dunia dan tuntutan super
ego.
c. SUPER EGO
Super ego merupakan bagian dari kepribadian yang menilai apakah suatu
tindakan benar atau salah .Makna luas super ego adalah representasi internal dari
nilai dan moral masyarakat dan mencakup kesadaran individual serta citranya
tentang orang yang ideal secara moral. Super ego berkembang sebagai respon
terhadap hadiah dan hukuman dari orang tua. Melalui penggabungan standar orang
tua ke dalam super ego, perilaku anak akan berada di bawah pengendaliannya
sendiri. Melanggar standar super ego atau bahkan impuls untuk melakukan hal
yang salah menghasilkan kecemasan. Menurut Freud, kecemasan ini dirasakan
sebagai rasa bersalah.
Tiga komponen kepribadian yang sering berlawanan yaitu ego menunda pemuasan yang diinginkan id segera , super ego berperang dengan id maupun ego karena perilaku sering tidak memenuhi moral yang diwakilinya. Kepribadian yang terintegrasi dengan baik memiliki ego yang merupakan kendali kuat namun fleksibel dan mengatur prinsip-prinsip realita.
Dinamika Kepribadian
a. Kekekalan energi
Salah satu akibat dari prinsip kekekalan energi adalah jika impuls
atau tindakkan yang
dilarang disupresi, energinya akan mencari penyaluran di sistem lain, kemungkinan
muncul dalam bentuk yang kurang pantas. Keinginan id mengandung energi psikis
yang harus diekspresikan.Apabila melarang mengekspresikan energi, energi
tersebut tidak akan hilang.
b. Kecemasan dan
Pertahanan
Mekanisme
pertahanan ego (defend Mechanisme) pada manusia merupakan senjata yang siap
digunakan manusia bila ego seseorang merasa terancam. Hal ini dianggap dapat mengurangi
kecemasan dan mencegah terlukanya ego. Ego menahan impuls yang mengancam agar
tidak masuk ke kesadaran tetapi tetap di bawah sadar, dari luar tampaknya
individu semata-mata melupakan pikiran atau impuls tersebut. Mekanisme
pertahanan ini digunakan oleh individu tergantung pada taraf perkembangan dan
tingkat kecemasan yang dialaminya.
Contoh mekanisme pertahanan ego :
a.Represi
Represi merupakan salah satu konsep Freud yang sangat penting, yang
menjadi dasar bagi pertahanan ego lainnya. Represi adalah melupakan kesadaran
traumatis atau yang bisa membangkitkan kecemasan, mendorong kenyataan yang
tidak diterima kepada ketidaksadaran atau menjadi tidak menyadari hal-hal yang
menyakitkan.
b.Proyeksi
Proyeksi adalah mengalamatkan peristiwa-peristiwa tertentu yang tidak
bisa diterima ego kepada orang lain.
c.Regresi
Regresi adalah melangkah mundur ke fase perkembangan yang lebih awal.
Contohnya anak yang takut sekolah akan memperlihatkan tingkah infantile seperti
menangis, mengisap ibu jari, bersembunyi dan menggantungkan diri pada guru.
d.Rasionalisasi
Rasionalisasi adalah menciptakan alasan yang baik/benar untuk
menghindari ego yang terluka, memalsukan diri sehingga kenyataan yang
mengecewakan menjadi tidak menyakitkan.
e.Sublimasi
Sublimasi adalah menggunakan jalan keluar yang lebih tinggi secara
sosial dapat diterima bagi dorongan-dorongannya.
f.Displacement
Displacement
adalah mengarahkan energi kepada objek lain apabila objek asal atau orang
sesungguhnya tidak bisa dijangkau.
g.Reaksi formasi
Reaksi formasi adalah melakukan tindakkan yang berlawanan dengan
hasrat-hasrat tak sadar. Jika perasaan yang lebih dalam menimbulkan ancaman,
maka seseorang menampilkan tingkah laku yang berlawanan guna menyangkal
perasaan yang bisa menimbulkan ancaman itu.
Tahap Perkembangan Kepribadian
a.Tahap oral
Freud menamakan tahun pertama kehidupan sebagai tahap oral dari
perkembangan psikoseksual. Selama periode ini bayi menikmati segala aktivitas
memasukkan segala sesuatu yang mereka raih ke dalam mulutnya.
b.Tahap anal
Tahun ke dua kehidupan dinamakan tahap anal oleh Freud, dan percaya
bahwa anak menemukan kenikmatan dalam mengeluarkan dan menahan feses.
c.Tahap falik
Dalam tahap falik sekitar 3-6 tahun, anak mulai memperoleh kenikmatan
dari memainkan genitalnya. Mereka mulai mengamati perbedaan antara laki-laki
dan perempuan. Mereka mengarahkan impuls seksualnya yang mulai bangkit ke arah
orang tua yang berlawanan jenis.
Selama tahap falik ini, anak harus bisa memecahkan konflik Oedipal.
Freud mendeskripsikan konflik ini secara jelas pada kasus anak laki laki. Anak
laki laki mengarahkan impuls seksual kepada ibunya. Timbul kecemasan dari dalam
dirinya, ia takut ayahnya menjadi saingan untuk mendapat kasih sayang ibunya.
Menurut Freud, anak laki-laki juga takut ayahya akan membalas impuls seksual
itu dengan mengkastrasinya.Rasa takut ini disebut kecemasan kastrasi
(castration anxiety). Pemecahan konflik Oedipal mengakhiri tahap falik.
d.Periode laten
Periode ini
berlangsung sekitar 7-12 tahun yang disebut masa tenang seksual, sehingga anak
kurang memperhatian tubuhnya dengan mengalihkan perhatiannya ke kecakapan yang
diperlukan untuk mengatasi lingkungannya.
e.Tahap genital
Tahap ini dialami oleh remaja yang akan mengalami fase matur
seksualitas dan fungsi dewasa.
Modifikasi Teori Freud
Freud selalu
memodifikasi teorinya, ia terbuka terhadap data yang baru yang sudah tidak
dapat ditampung oleh teori awalnya.Tetapi walaupun Freud terbuka dengan data
baru, ia secara empati tidak terbuka terhadap opini yang berbeda.Hal ini menyebabkan
perpecahan dengan rekannya, sebagian darinya membentuk teori saingan yang lebih menekankan pada proses
motivasional selain dari seksualitas. Para penentang itu lebih menekankan pada
peranan ego. Mereka percaya bahwa ego telah ada sejak lahir, berkembang secara
terpisah dengan id, dan berfungsi untuk mempelajari bagaimana menghadapi
lingkungan dan memahami pengalaman. Salah satu bagian penting dari arah baru
ini dinamakan teori hubungan objek, yang membahas perlekatan anak dengan orang
lain sepanjang perjalanan perkembangan. Teori ini tidak menolak konsep id atau
kepentingan dorongan biologis dalam memiliki motivasi perilaku, tetapi memiliki
minat yang sama dalam pertanyaan tertentu seperti derajat perpisahan psikologi
dari orang tua, derajat perlekatan dan keterlibatan dengan orang lain, dan
perasaan harga diri atau kompetensi individu.
Teori Erik Erikson
merupakan contoh dari revisi teori psikoanalitik, ia merasa pandangannya
memperluas dan bukan mengubah teori Freud. Bagi Erikson, ciri penting tahun
kehidupan adalah anak belajar mempercayai lingkungannya sebagai pemuas
kebutuhan, bukan berpusat pada pemuasan oral. Ciri tahun kedua menurut Erikson
bukan masalah anal, tetapi anak sedang belajar autonomi. Teori Erikson juga
menambahkan lebih banyak tahap untuk mencakup seluruh rentang kehidupan.